Gerak Parabola (Perpaduan
GLB dan GLBB)- Perhatikanlah lintasan yang dibentuk oleh bola basket yang
dilemparkan ke dalam ring. Lintasan bola basket tersebut berbentuk parabola.
Gerak yang lintasannya berbentuk parabola disebut gerak parabola. Contoh umum
gerak parabola adalah gerak benda yang dilemparkan ke atas membentuk sudut
tertentu terhadap permukaan tanah. Gerak parabola dapat dipandang dalam dua
arah, yaitu arah vertikal (sumbu-y) yang merupakan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB), dan arah horizontal (sumbu-x) yang merupakan gerak lurus
beraturan (GLB). Perhatikan Gambar 1.15 berikut.
Gambar 1.15 Arah gaya
pada lintasan gerak parabola.
Gerak pada sumbu-x
(horizontal) adalah gerak lurus beraturan karena kecepatan benda di setiap
titik bernilai konstan dan berlaku persamaan
vx = v0x = v0
cos α
Adapun, jarak mendatar
yang ditempuh oleh sebuah benda ditentukan oleh persamaan
x = vx t = v0cos
α t ……… (1–35)
Gerak pada sumbu-y
(vertikal) adalah gerak lurus berubah beraturan, karena benda mengalami
perubahan kecepatan akibat percepatan gravitasi Bumi. Dalam hal ini, arah gerak
benda vertikal ke atas sehingga persamaan kecepatan geraknya pada setiap titik
adalah
vy = v0y –
gt ………….. (1–36)
oleh karena v0y
= v0 sin α , Persamaan (1–36) dapat dituliskan menjadi
vy = v0 sin
α – gt …………… (1–37)
Posisi benda pada
sumbu-y (menurut ketinggian) dapat dituliskan dengan persamaan berikut
y = v0y t –
½ gt2 …………….. (1–38)
atau
y = v0 sin α
t – ½gt2 ………….. (1–39)
1. Kecepatan dan Arah
Kecepatan Benda di Sembarang Titik
Pada gerak parabola,
benda memiliki kecepatan pada komponen sumbu-x dan sumbu-y sehingga besar
kecepatan benda di sembarang titik secara matematis, dirumuskan sebagai
berikut.
Arah kecepatan benda
terhadap sumbu mendatar (sumbu-x) dirumuskan sebagai berikut.
Oleh karena nilai vx
selalu positif maka positif atau negatifnya sudut θ bergantung pada nilai vy.
2. Beberapa Persamaan
Khusus pada Gerak Parabola
Persamaan-persamaan
khusus gerak parabola ini hanya berlaku untuk gerak parabola dengan lintasan dari
tanah, kemudian kembali lagi ke tanah seperti pada Gambar 1.16.
Gambar 1.16 Lintasan
gerak parabola benda dengan titik tertinggi di B dan titik terjauh di C.
Pada contoh gerak
parabola tersebut, suatu benda bergerak dari titik A dengan kecepatan awal v0
dan sudut θ . Benda tersebut mencapai titik tertinggi di titik B dan jarak
terjauh di titik C.
a. Waktu untuk Mencapai
Titik Tertinggi (Titik B)
Pada saat benda yang
melakukan gerak parabola mencapai titik tertinggi, kecepatan benda pada
komponen vertikal (sumbu-y) vy = 0. Persamaannya adalah sebagai berikut.
vy = v0y –
gtAB
0 = v0 sin α
– gtAB
gtAB = v0
sin α
Ketinggian benda di
titik tertinggi adalah H = ½ g(tBC)2. Sifat simetri grafik parabola
memperlihatkan bahwa waktu yang diperlukan benda untuk mencapai titik tertinggi
dari posisi awal (tAB), sama dengan waktu tempuh benda dari titik tertinggi ke
jarak terjauh (tBC). Dengan demikian, akan diperoleh persamaan
b. Tinggi Maksimum (H )
Tinggi maksimum benda
yang melakukan gerak parabola dapat ditentukan dari penurunan Persamaan (1–43)
sebagai berikut.
dikuadratkan menjadi
sehingga diperoleh
c. Jarak Terjauh (X )
Waktu tempuh untuk
mencapai titik terjauh (titik C) sama dengan dua kali waktu yang diperlukan
untuk mencapai titik tertinggi (tAC = 2 tAB). Jarak terjauh yang dicapai benda
pada sumbu-x (dilambangkan dengan X) adalah
Menurut trigonometri, 2
sinα cos α = sin 2α sehingga persamaan untuk jarak terjauh yang dapat dicapai
benda dapat dituliskan
Perbandingan antara
jarak terjauh (X) dan tinggi maksimum (H) akan menghasilkan persamaan
0 comments:
Post a Comment